Pendahuluan
Singapura dikenal sebagai salah satu negara dengan regulasi hukum yang ketat dan sistematis, termasuk dalam hal perjudian. Namun, alih-alih melarang sepenuhnya, pemerintah Singapura mengambil pendekatan yang terukur: mengatur dengan ketat, bukan menghapuskan. Pendekatan ini menciptakan lingkungan judi yang resmi, aman, dan terkontrol, sambil meminimalkan dampak sosial negatif.

Sejarah Singkat Regulasi Judi di Singapura
Perjudian telah menjadi isu kompleks di Singapura sejak awal berdirinya negara. Untuk waktu yang lama, perjudian hanya diperbolehkan dalam bentuk lotere resmi dan taruhan balap kuda. Namun, perubahan besar terjadi pada tahun 2005 ketika pemerintah mengumumkan rencana untuk membuka dua resor kasino terintegrasi (Integrated Resorts/IRs) sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dua kasino besar yang akhirnya dibuka adalah:

  • Marina Bay Sands (MBS)
  • Resorts World Sentosa (RWS)

Keduanya mulai beroperasi sejak 2010 dan telah menjadi pusat hiburan kelas dunia.

Badan Pengawas: Gambling Regulatory Authority (GRA)
Pada Juli 2022, Singapura meresmikan Gambling Regulatory Authority (GRA) untuk menggantikan Casino Regulatory Authority. GRA bertugas mengawasi seluruh aktivitas perjudian di Singapura—baik fisik maupun online. Tujuannya adalah:

  • Menjaga integritas industri
  • Mencegah perjudian ilegal
  • Melindungi kelompok rentan dari kecanduan

Judi Online: Diperbolehkan Secara Terbatas
Meski kebanyakan bentuk judi online dilarang, Singapura mengizinkan penyedia tertentu untuk beroperasi secara legal. Dua operator yang mendapat lisensi untuk perjudian online terbatas adalah:

  • Singapore Pools
  • Singapore Turf Club

Keduanya diperbolehkan menyediakan layanan taruhan olahraga dan lotere melalui saluran digital, tetapi dilarang keras menawarkan permainan kasino online.

Langkah-Langkah Protektif
Singapura menerapkan banyak kebijakan protektif demi mencegah dampak sosial perjudian, seperti:

  • Levy (biaya masuk) sebesar SGD 150 per hari bagi warga negara dan penduduk tetap yang ingin masuk kasino.
  • Sistem pengecualian mandiri atau keluarga (self-exclusion).
  • Pendidikan publik tentang perjudian yang bertanggung jawab.
  • Pemantauan ketat terhadap kegiatan mencurigakan dan potensi pencucian uang.

Dampak Ekonomi dan Sosial
Sejak dibukanya dua IRs, Singapura mencatatkan peningkatan signifikan dalam sektor pariwisata dan pendapatan negara. Namun, pemerintah terus menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi dan tanggung jawab sosial. Laporan menunjukkan bahwa tingkat masalah perjudian di Singapura relatif rendah berkat pendekatan ini.

Kesimpulan
Perkembangan judi resmi di Singapura menunjukkan bahwa pendekatan berbasis regulasi dan tanggung jawab sosial bisa menciptakan ekosistem perjudian yang aman dan terkendali. Singapura menjadi contoh bagaimana negara kecil bisa menavigasi industri sensitif ini dengan cermat, tanpa mengorbankan nilai-nilai sosial maupun potensi ekonomi.